5 Kesalahan Spekulasi Bisnis Investasi Saham, part 1
Di bawah ini ada beberapa jenis tindak spekulasi yang salah:
- KESALAHAN PERTAMA:
Untuk jenis investasi yang mengandung unsur spekulasi saham ini, maka Anda pertama-tama harus menentukan berapa besar resiko yang dapat anda pikul. Investasikan jumlah uang Anda sebanyak yang Anda siap untuk kehilangan. Tetapi apabila Anda membagi-bagi investasi di beberapa perusahaan yang berbeda, maka resiko kerugian akan menjadi sangat berkurang.
Jadi, di mana memungkinkan, penting untuk membagi resiko dengan membagi saham-saham dari beberapa perusahaan. Bilamana Anda tidak cukup uang untuk berinvestasi, tentu saja Anda tidak bisa berbuat banyak dalam strategi Diversifikasi. Misalnya Anda hanya mempunyai 10,000,000, maka tentunya Anda tidak mungkin untuk menginvestasikan lebih dari satu jenis saham karena biaya-biaya transaksi dan komisi akan memakan keuntungan kecil yang terbagi-bagi.
Membagi saham di perusahaaan yang berbeda-beda, jangan di artikan hanya PT nya saja yang berbeda. Melainkan jenis usahanya atau industrinya yang berbeda..!
Lebih baik lagi kalau diversifikasi ini menyangkut pemilihan saham-saham yang jenis industrinya masing-masing tidak terpengaruh faktor-faktor yang sama, misalnya faktor teknologi sangat berpengaruh bagi industri yang padat Hi-Tech nya. Sebaliknya faktor ini kurang begitu menentukan bagi perusahaan kerajinan atau jasa pada umumnya.
Hati- hati dengan hubungan khusus antara kepemilikan yang satu dengan yang lainnya. Makin lepas hubungan kepemilikan maka akan semakin besar manfaat dari difersivikasi. Jadi, walaupun anda membeli saham dari beberapa perusahaan yang berbeda, tetapi jika perusahaan itu sebenarnya masih tergabung dalam suatu "Corporate Group" atau Konglomerasi, maka biasanya strategi ini juga termasuk berisiko tinggi.
"Corporate Group" dapat terkena musibah sekaligus karena kesalahan dari pemiliknya atau pemimpinnya, dan itu akan berakibat ke seluruh Group menjadi dalam kesulitan.
Bersambung ke: - Prilaku Salah dalam Bisnis Spekulasi Saham, part 2