Kesalahan dlm Spekulasi Bisnis Jual Beli Saham, part 3

Spekulasi Bisnis Jual Beli Saham
Artikel lanjutan dari judul: - Prilaku Salah dalam Bisnis Spekulasi Saham, part 2
  • KESALAHAN KEEMPAT:
Ada Teori yang mengatakan bahwa harga saham tidak tergantung pada sesuatu yang berwujud (tangible), melainkan tergantung pada makin membesarnya pembeli-pembeli yang bersedia membayar harga saham dengan harga yang semakin tinggi (para pembeli ini di istilahkan sebagai (Si BODOH).
Jadi di sini tidak dipersoalkan berapa harga saham atau harga saham itu sudah mencapai tingkat yang tidak masuk akal dengan ukuran standar manapun.
Penganut Teori ini hanya berpatokan bahwa berapapun harga pasar yang di tawarkan pada sang pembeli "Bodoh", pasti selalu ada orang lain yang lebih "Bodoh" untuk membelinya dengan harga yang lebih tinggi lagi.
Mereka tidak pernah berpikir dan memperhitungkan bahwa ketersediaan orang "Bodoh" pada akhirnya akan berujung pada kejenuhan yang akan mengakibatkan hancurnya harga saham. Banyak di antara mereka yang menjadi kaya karena menemukan si Tolol yang paling Bodoh ketika secara mendadak tidak ada orang lain lagi yang bersedia membeli saham dengan harga yang sangat tinggi.



  • KESALAHAN KELIMA:
Seperti yang sudah di paparkan di postingan artikel pertama, bahwa banyak uang bisa hilang karena Investor lebih mengikuti perasaan hatinya di banding mengikuti pikirannya. Tetapi uang besar juga bisa hilang di sebabkan karena ada khabar angin yang di tiupkan oleh broker atau oleh orang-orang yang di anggap ahli menganalisis saham. Tetapi khabar angin ini sebenarnya tidak khusus ditujukan untuk Anda pribadi, sehingga ketika khabar itu datang, mereka sudah terlambat karena telah menggerakkan bursa saham pada tingkat yang berbeda. Belum lagi jika dibahas bahwa khabar angin itu sendiri terkait dengan kepentingan lain (sengaja) atau faktor lain yang tidak terduga.
Ujungnya, statistik jugalah yang berbicara.
Penting Anda ketahui, hanya 1 dari 25 khabar angin yang berkembang yang bisa dianggap bernilai komersial secara pantas. Oleh karena itu, jika Anda akan membeli atau menjual saham / open trade, lakukan dengan strategi Defensif (pertahanan), yaitu dengan melakukan transaksi sedini mungkin. Ingat...! "Anda selalu menjual sedini mungkin".

Selamat ber-Investasi dalam jual-beli Saham. Tetapi ingat, jangan sampai terjebak memainkan tindak spekulasi yang salah!
.:Selesai:.

Kumpulan Artikel Tips Bisnis | Trik Sukses Usaha | Download PDF E-Book Gratis Tips Bisnis | Management Keuangan | Cara Cepat Sukses Dagang | Bisnis Konvensional | Bisnis Terbaik 2021 | Entrepreneur | Modal Usaha | Kesempatan Usaha | Peluang Bisnis | Bagaimana Cara Membangun Perusahaan | Kredit Bank | Keuangan | Tabungan Masa Depan | Efisiensi Karyawan | Pimpinan Pegawai | Kaum Pedagang | Upah Kerja | Gaji Besar | Tunjangan Hari Tua | Pensiun Muda | Wirausaha | Wiraswasta | Persaingan Bisnis | Perdagangan Global | Exsport Import | Periklanan | AdWords | Google Ads | Crypto | Bitcoin BTC | Franchise | Manager | Pelanggan | Keuntungan | Kerugian | Untung Rugi Laba | Bangkrut | Waralaba | Spekulasi Saham Trading Forex | Kiat Bisnis